nama :
rizqi wr
Kelas : 9-8
No absen : 31
KALENDER JAWA
Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena
merupakan perpaduan antara budaya islam budaya Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat.
Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan
yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari
pasaran. Pada tahun1625 Masehi, sultan agung yang berusaha keras
menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara mataram mengeluarkan dekrit untuk
mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram
menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka
dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan
diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu
yang adalah tahun 1547 saka,
diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.
Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh
wilayah kerajaan Mataram II: seluruh pulau jawa dan madura kecuali banten,Batavia,banyuwangi (=Balambangan). Ketiga
daerah terakhir ini tidak termasuk wilayah kekuasaan Sultan Agung. Pulau bali dan Palembang yang mendapatkan pengaruh budaya Jawa, juga
tidak ikut mengambil alih kalender karangan Sultan Agung ini.
Daftar bulan Jawa Islam
Di bawah ini disajikan nama-nama bulan Jawa
Islam. Sebagian nama bulan diambil dari kalender hijriyah dengan nama-nama arab namun beberapa di antaranya menggunakan nama
dalam bahasa sanskerta seperti Pasa, Sela dan
kemungkinan juga Sura. Sedangkan nama Apit dan Besar berasal dari bahasa jawa dan bahasa melayu. Nama-nama ini adalah nama
bulan kamariah atau candra (lunar). Penamaan bulan sebagian berkaitan dengan
hari-hari besar yang ada dalam bulan hijriah, misalnya Pasa berkaitan dengan
puasa Ramadhan, Mulud berkaitan dengan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal, dan
Ruwah berkaitan dengan Nisfu Sya'ban dimana dianggap amalan dari ruh selama
setahun dicatat.
No
|
Penanggalan Jawa
|
Lama Hari
|
1
|
sura
|
30
|
2
|
sapar
|
29
|
3
|
mulud
|
30
|
4
|
Bakda
mulud
|
29
|
5
|
Jumadil awal
|
30
|
6
|
Jumadil
akhir
|
29
|
7
|
rejeb
|
30
|
8
|
ruwah (Arwah, Saban)
|
29
|
9
|
pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan)
|
30
|
10
|
sawal
|
29
|
11
|
sela (dulkangidah, Apit) *
|
30
|
12
|
besar (Dulkahijjah)
|
29
|
Total
|
354
|
Nama
alternatif bulan Dulkangidah adalah Sela atau Apit. Nama-nama ini merupakan
peninggalan nama-nama Jawa Kuno untuk nama musim ke-11 yang disebut sebagai Hapit Lemah. Sela berarti batu yang berhubungan dengan lemah
yang artinya adalah “tanah”.
Siklus windu
Oleh orang Jawa tahun-tahun digabung menjadi
satu, yang terdiri dari delapan tahun Jawa. Setiap satuan ini terdiri atas 8
tahun Jawa dan disebut windu Windu sendiri bergulir
empat putaran (32 tahun Jawa) : Adi, Kuntara, Sangara, dan Sancaya. Di
bawah disajikan nama-nama tahun dalam satu windu:
#
|
Nama
|
Nama suro
|
Hari
|
1
|
Taun
alip
|
Selasa
Pon
|
354
|
2
|
Taun
ehe
|
Sabtu
Pahing
|
355
|
3
|
Taun
jimawal
|
Kamis
Pahing
|
354
|
4
|
Taun je
|
Senin
Legi
|
354
|
5
|
Taun
dal
|
Jumat
Kliwon
|
355
|
6
|
Taun be
|
Rabu
Kliwon
|
354
|
7
|
Taun
wawu
|
Ahad
Wage
|
354
|
8
|
Taun
jimakir
|
Kamis
Pon
|
355
|
Total
|
2835
|
Jumlah 2835 hari genap dibagi 35 /selapan
(hari pasaran)
Pembagian pekan
Orang Jawa pada masa pra Islam mengenal pekan
yang lamanya tidak hanya tujuh hari saja, namun dari 2 sampai 10 hari.
Pekan-pekan ini disebut dengan nama-nama dwiwara,triwara , caturwara, pancawara, sandwara, astawara dan sangawara. Zaman sekarang hanya pekan yang terdiri
atas lima hari dan tujuh hari saja yang dipakai, namun di pulau bali dan di tengger, pekan-pekan yang lain ini masih dipakai.
Pekan yang terdiri atas lima hari ini disebut
sebagai pasar oleh orang Jawa dan terdiri
dari hari-hari:
1.
Legi (manis)
2.
Pahing (jenar)
3.
Pon (palguna)
4.
Wage (cemengan)
5.
Kliwon (kasih)
Kemudian sebuah pekan yang terdiri atas tujuh
hari ini, yaitu yang juga dikenal di budaya-budaya lainnya, memiliki sebuah
siklus yang terdiri atas 30 pekan. Setiap pekan disebut satu wuku dan setelah 30 wuku maka muncul siklus baru
lagi. Siklus ini yang secara total berjumlah 210 hari adalah semua kemungkinannya hari dari pekan yang terdiri atas 7, 6 dan 5 hari
berpapasan.
Contoh kalender jawa :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar