1. Surah Al- Baqarah ayat 148
a. Bunyi surat
b. Terjemahan Per/Lafal
c. Penerapan Ilmu Tajwid
d. Inti Sari
Setelah membaca Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayar 148 di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1) Setiap umat mempunyai kiblat masing-masing. Ka'bah adalah
kiblat umat Islam lketika shalat, sedangkan Baitul Maqdis adalah kiblat
umat Yahudi dan Nasrani.
2) Kaum muslimin hendaknya giat bekerja, beramal, dan
berlomba-lomba menuju kebajikan. Contohnya adalah berlomba untuk
bersedekah, menuntut ilmu, dan menolong sesama. Dalam hal mengerjakan
kebaikan kita boleh iri kepada orang lain. Kalau orang lain mampu
mengapa kita tidak ?
3) Suatu ketika, Allah SWT akan mengumpulkan hamba-Nya, yaitu
kelak di alam akhirat. Pada saat itu manusia akan melihat segala amal
perbuatan yang pernah di lakukan di dunia. Manusia nanti akan diminta
pertanggungjawaban atas apa yang telah diperbuatnya.
Setelah kita memahami surat Al-Baqarah ayat 148 ini hendaknya kita memiliki sifat.
1. Semangat berkompetisi dalam melakukan dan meraih prestasi;
2. Dinamis, senantiasa semangat dalam melaksanakan tugas dan kewajiban;
3. Sportif, mengakui keunggulan orang lain. dan tidak malu untuk menirunya;
4. Inovatif, Karya ide dan gagasan serta senantiasa melakukan pembaruan-pembaruan;
5. Kreatif, penuh kreatifitas dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat.
2. Surah Fatir Ayat 32
a. Bunyi Surat
b. Terjemahan Perlafal
c. Penerapan Ilmu Tajwid
d. Inti Sari
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT. menurunkan wahyu kepada
Nabi Muhammad SAW. melebihi umat sebelumnya. Kemuliaan yang diberikan
Allah SWT. bergantung pada sejauh mana ajaran Nabi Muhammad SAW, itu
diamalkan sesuai dengan petunjuk Allah SWT.
Mustafa Al-Maragi memnagi tingkatan orang mukmin yang mengamalkan Al-Qur'an sebagai berikut.
1) Dhoolimullinafsyiihi, yaitu orang yang
mengamalkan ajaran agama, tetapi juga masih mengikuti hawa nafsu. Orang
yang termasuk golongan ini memiliki lebih banyak amal buruk daripada
amal baiknya.
2) Muuktasyiidu, yaitu orang yang memiliki amal baik dan buruk yang seimbang.
3) shaabikumbilkhoyroti, yaitu orang yang melakukan amal baik terus-menerus.
Setelah memahami dan menghayati surat Fatir ayat 32 hendaknya kita memiliki sifat.
1. Progresif, selalu ingin maju dan berkembang;
2. Tidak merasa putus puas dengan prestasi yang diraih sehingga terus menerus berusaha meraih prestasi berikutnya.
3. Meningkatkan produktifitas kerja, meningkatkan skill, keahlian, dan keterampilan;
4. Selalu terpendam dalam melakukan kebaikan-kebaikan;
5. Energik, penuh semangat dalam bekerja.
Kandungan Surat Al-Isra 26-27
QS AL ISRA AYAT 26 - 27 MENYANTUNI KAUM DHUAFA
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى
حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ
كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
26. Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros
itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya.
Tajwid
- الْقُرْبَى = Idhar Qamariyah (Alif lam bertemu qaf)
- وَابْنَ السَّبِيلِ = Qalqalah Sughra (Ba’mati ditengah kata)
- تَبْذِيرًا = Mad Tabi’i (Kasrah bertemu ya’ sukun)
- الشَّيَاطِينِ = Idgham Syamsiyah (Alif lam bertemu syin)
Arti
Kata
وَآتِ
= Dan berikanlah
ذَا الْقُرْبَى =
Kepada keluarga terdekat
حَقَّهُ = Akan haknya
وَالْمِسْكِينَ =
Dan orang miskin
وَابْنَ السَّبِيلِ = Dan orang
yang dalam perjalanan
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا = Dan janganlah menghamburkan hartamu
secara boros
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ =
Sesungguhnya pemboros itu
كَانُوا = Adalah
إِخْوَانَ =
Saudara
الشَّيَاطِينِ = Setan- setan
وَكَانَ = Dan adalah
الشَّيْطَانُ = Setan
لِرَبِّهِ = Kepada Tuhannya
Kandungan :
- Allah swt telah berfirman dan memerintahkan kepada kita semua sebagai umat Islam untuk memberikan atau menunaikan hak (berzakat, shadaqah, infaq dll) kepada keluarga-keluarga yang dekat, orang miskin, musafir (orang yang dalam perjalanan).
- Dalam ayat ini berisi perintah untuk berbuat baik kepada kaum dhuafa seperti orang orang miskin, orang terlantar, dan juga orang yang dalam perjalanan.
- Hak lainnya yang harus ditunaikan adalah "mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih saya satu sama lain, saling bersilaturahmi, bersikap lemah lembut dan sopan santun, memberikan bantuan kepada mereka, dan memberikan sebagaian rizeki yang Allah swt berikan kepada kita semua.
- Selanjutnya Allah swt memberikan penegasan bahwa kita dilarang untuk menghambur-hamburkan harta yang kita miliki secara boros atau berlebihan, Islam mengajarkan kita kesederhanaan, sehingga kita harus membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan saja, seperlunya saja dan tidak boleh berlebihan.
- Dalam ayat yang ke 27 Allah berfirman bahwa orang-orang yang berperilaku boros adalah saudara-saudaranya setan, tentu kita tidak mau bukan menjadi saudara setan. Karena setan adalah makhluk yang Allah swt ciptakan, tetapi ia ingkar kepada Allah swt atau tidak mau menjalankan yang Allah swt perintahkan. Sehingga setan nantinya akan masuk ke dalam neraka, setan akan selalu menggoda manusia untuk mengajak kita masuk ke dalam neraka, tentu kita sebagai seorang muslim yang beriman tidak mau masuk ke dalam neraka, mengingat sangat pedihnya siksa di dalam neraka.