Proposal Kewirausahaan (Tugas PKU)

PROPOSAL USAHA

PRAKARYA

·      Rizqi Widi R

·      Rio Bagus C.P

·      Ramadhani A.P

·      Muhammad Aldi S.

·      Adity Furhan

Xll MIPA

KATA PENGANTAR

            Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT.

            Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan proposal  makalah ini yang merupakan tugas pelajaran Kewirausahaan jajanan tradisional.Penulis menyadari dalam proposal ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.

            Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri  Amin.

Sidoarjo ,24 Januari 2017

                                                                                                    

                                                                                                                                           Penulis

DESKRIPSI PERUSAHAAN

Deskripsi Umum

Pada zaman yang modern ini makanan tradisional digemari masyarakat Dengan ilmu yang sudah dimiliki bisa berinovasi untuk membuat makanan tradisional memiliki nilai lebih dan bisa bersaing dengan makanan modern. Dengan membuat inovasi jajanan tradisional. Kami akan membuat “OTEKO” Ote Ote Kornet.

Riwayat dan dokumen

Pada awalnya ote-ote berasal dari jajanan tradisional termasuk macam gorengan terdapat banyak di pasar-pasar,warung kopi,warteg,kantin,dll. Oleh karena itu kami berinovasi mengubah ote-ote biasa menjadi ote-ote kornet yang digemari masyarakat dan membuka usaha ini.

Visi Usaha

Memperkenalkan sekaligus mengangkat inovasi makanan tradisional di mata masyarakat.

 Misi Usaha

a. Mengedepankan inovasi produk terutama produk tradisional

b. Mengangkat nilai dari makanan tradisional

c. Menjaga kualitas dan pelayanan supaya pelanggan puas

Tujuan Kegiatan Usaha Makanan

a. Memperoleh keuntungan

b. Meningkatkan minat konsumen terhadap makanan tradisional

Jenis usaha dan produk

Jenisnya yaitu makanan tradisional dan produknya Ote-Ote Kornet agar  masyarakat berminat dengan produk kami.

PASAR DAN PEMASARAN

Gambaran lingkungan usaha

Usaha ini strategis Yaitu memasarkan produk langsung ke sekolahan SMA Antartika Sidoarjo yang kebanyakan siswa dan guru yang sangat menyukai jajanan.

Kondisi pasar

Terdapat banyak siswa-siswi guru dan pegawai sekolah yang memungkinkan selain itu terdapat banyak kelas kelas,ruang guru,kantin.

Rencana pemasaran

Yaitu menetapkan harga produk (ote ote kornet) tersebut sesuai dengan ruang lingkup sekolahan agar laris dan juga memasarkan langsung produk tersebut ke kelas-kelas,ruang guru agar cepat laris. Segmen pemasaran merupakan pembeli dijadikan sebagai target yang akan kita capai, produk yang kita buat adalah produk yang dapat dinikmati berbagi kalangan yang ada di masyarakat. Produk makanan ini juga bisa dinikmati oleh siswa siswi sampai guru dikalangan sekolah.

ASPEK PRODUKSI

Analisis lokasi usaha

Lokasi usaha kita adalah sekolah SMA ANTARTIKA dan target pemasaran kita yaitu dengan cara memperkenalkan produk ini tersebut ke kelas-kelas sekolahan lingkungan yang memungkinkan banyak pembeli dari kalangan siswa dan siswi.

Fasilitas dan peralatan produksi

Fasilitas yang mendukung pembuatan produk tersebut yaitu dapur dan peralatan produksi ote-ote kornet tersebut yaitu :

1 Mangkok besar

1 sutil

1 sendok sayur

1 saringan berlubang

1 wajan

1 piring besar penampung

Kebutuhan bahan baku

1/2 tepung terigu

1/2 toge (cambah)

1/2 wortel

1/2 sendok teh baking powder

1 bungkus bumbu masako

1 telur dan 1 kaleng kornet

Gula,garam,merica secukupnya.

Kebutuhan tenaga kerja

Ada 5 orang tenaga kerja untuk mendukung pembuatan produk tersebut

Rizqi Widi R : Membuat perencanaan ide produk dan membuat proposal usaha

Rio bagus c.p : pemasaran

M. Aldi : pengadaan bahan baku

Ramadhani A.P : pengadaan bahan baku

Aditya Furhan : pengadaan bahan baku

Proses produksi

Masukan tepung terigu dan kornet ke mangkok besar

Iris dan potong wortel menjadi kecil kecil dan agak panjang

Cuci toge sampai bersih setelah itu potongan wortel dan toge masukan ke mangkok besar

Lalu diaduk. Masukkan baking powder dan air secukupnya lalu diaduk hingga mencampur

Tambahkan telor,gula,masako,dan merica lalu diaduk hingga mencampur

Diamkan kurang lebih 5 menit

Setelah selesai digoreng dan dibentuk lingkaran

Goreng hingga agak kering dan selalu balikan ote ote nya agar merata kekeringanya

Lalu disaring dan diamkan agar minyak turun lalu taruh ke piring besar

Ote ote kornet siap dihidangkan.

Kapasitas produksi

Kapasitas produksi kurang lebih 2 jam bisa membuat produksi makanan ote ote kornet lebih dari 20 kemungkinan dan makanan tersebut dapat bertahan selama 1 hari.

Struktur biaya produksi

Pengadaan bahan baku ote-ote kornet yaitu dengan rincian biaya:

1/2 Toge (cambah)  : Rp 2000,-

1/2 tepung terigu : Rp 4000,-

1 bungkus kornet sapi : Rp 6500,-

1 bumbu masako : Rp 1000,-

1 tangkai daun sop (seledri) : Rp 1000,-

Wadah + plastik untuk membungkus ote-ote kornet : Rp 2000,-

Total biaya produksi yaitu : Rp 16.500,-

ASPEK KEUANGAN

Biaya investasi

Biaya pengadaan bahan baku = Rp  16.500,-

Biaya modal awal = Rp 20.000,-

Biaya pemasaran

biaya pemasaran ote-ote kornet per satu ote-ote kornet yaitu Rp 1.000,-

Sumber pembiayaan

Sumber pembiayaan yaitu berasal dari uang pribadi anggota kelompok,urunan untuk menanamkan modal usaha agar usaha berjalan dengan lancar.

Proyeksi laba rugi

Hasil jadi produksi : 21 bungkus ote ote kornet

Harga jual per produk : Rp 1000,-

Modal awal produksi : Rp 20.000,-

Pengeluaran biaya bahan baku produksi : Rp 16.500,-

Hasil penjualan produk : Rp 21.000,-

Laba : Rp 4.500,-

PENUTUP

             Demikian proposal ini saya susun dengan harapan permohonan pendirian usaha didirikan dapat di kabulkan.pembuatan proposal ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peluang usaha inovasi makanan tradisional.Selain itu dapat memotivasi agar selalu kreatif dan inovatif dalam membuka usaha tersebut.

            Demikianlah Proposal yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas.

GALERI FOTO

              

 

LAMPIRAN

Biodata pemilik usaha

BISNIS USAHA KECIL OTE OTE KORNET

1.Profil Pengusaha

Berikut ini adalah profil perusahaan yang direncanakan:

    Nama Pengusaha        :               OTEKO

    Bidang Usaha               :               Usaha makanan tradisional

    Jenis Produk/Jasa        :             jajanan tradisional

    Alamat Pengusaha      :               SMA Antartika

    Nomor Telepon           :               085230604731

    Pemilik (bersama)       :              

1.       Rizqi Widi Rahmadani  Xll MIPA 4  SMA Antartika Sidoarjo

2.       Rio Bagus Chandry Putranto  Xll MIPA 4  SMA Antartika Sidoarjo

3.       Ramdhani Aditya Putra Xll MIPA 4  SMA Antartika Sidoarjo

4.       Aditya Furhan  Xll MIPA 4  SMA Antartika Sidoarjo

5.       Muhammad Aldi Saputra  Xll MIPA 4 SMA Antartika Sidoarjo

Pengertian frasa adjektiva

Pengertian frasa adjektiva

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, frasa berarti gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non predikatif, misalnya gunung tinggi disebut frasa karena merupakan kontruksi non predikatif (tidak berkaitan dengan predikat).

Adapun makna adjektiva menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti frasa endosentris berinduk satu yang induknya adjektiva dan modifikatornya adverbia.

Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau keadaan nomina.

Jadi kesimpulannya, frasa adjektiva adalah frasa yang mengandung unsur kata sifat. Contohnya; sangat cantik, tinggi sekali, sangat cantik.

Frasa adjektiva adalah frasa yang unsur intinya berupa kata sifat. Frasa ini biasanya berkombinasi dengan kata agak, kurang, leibh, sangat dan paling.

Perhatikan contoh berikut ini!
“sebenarnya, orang tua siswa mau membayar, tetapi kebutuhan rumah tangga mereka lebih penting untuk dipenuhi”


Frasa lebih penting dalam kalimat tersebut di atas termasuk frasa adjektiva. Unsur intinya, yaitu kata penting, berkategori kata sifat (adjektiva) yang dikombinasikan dengan kata lebih.

Contoh frasa Adjektiva

Pengertian mudahnya dari Adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat.

Perhatikan contoh berikut!
- Anak kecil
- Beban berat
- Baju merah
- Meja bundar
- Alam gaib
- Pemain ganda

Adjektiva dapat juga merupakan inti frasa yang disebut frasa adjektival. Sebagai inti frasa, adjektiva dapat diwatasi dengan berbagai pemarkah, seperti pemarkah aspektualitas dan pemarkah modalitas yang ditempatkan di sebelah kirinya.

Contoh:
- Tidak bodoh
- Tidak keras kepala
- Harus dapat memuaskan
- Sudah harus tenang
- Belum dapat tertarik
- Akan tidak rapi

Adjektiva dalam frasa adjektival dapat diikuti pewatas yang berposisi di sebelah kanannya.
Contoh:
- Sakit gigi
- Bodoh kembali
- Kaya juga

Frasa adjektiva ini dapat Anda gunakan dalam penulisan paragraf deskriptif. Jika ingin lebih memahami tentang adjektiva, Anda dapat membaca buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia