Nama :
Rizqi Widi Rahmadani
NIM :
H05217021
PENCEMARAN
TANAH AKIBAT BAHAN KIMIA
Dampak negatif industrialisasi
di Cina mulai membawa korban. Studi terbaru yang dibuat Kementerian Lingkungan
Hidup Cina menemukan bahwa hampir lima persen tanah di Cina tercemar.
"Paling banyak disebabkan oleh kadmium, nikel, dan arsenik," demikian
isi studi itu. Penelitian yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup mengambil
contoh tanah dari area seluas 6,3 juta kilometer persegi atau sekitar dua
pertiga luas daratan Cina. Kesimpulan riset memaparkan melihat kondisi tanah
saat ini. "Karena jangka waktu dan luasnya pembangunan industri, membuat
makin memburuknya kualitas tanah di beberapa daerah," demikian pernyataan
Kementerian Lingkungan dalam lamannya seperti dikutip BBC, Sabtu, 19 April
2014. Mereka berencana membuat langkah pencegahan dan perundang-undangan yang
lebih baik. Pencemaran tanah di Cina paling banyak disebabkan oleh bahan
anorganik. Tingkat pencemarannya lebih tinggi ketimbang survei sebelumnya yang
dilakukan pada 1986 dan 1990. Pencemaran paling parah terdapat dalam tiga zona
industri utama, yaitu di delta Sungai Yangtze di Cina timur serta delta Sungai
Pearl di Cina selatan dan timur laut Cina yang digunakan sebagai penghubung industri
berat. Pemerintah Cina berjanji masalah ini akan menjadi prioritas utama. Namun
lemahnya penegakan hukum di tingkat lokal dan kepentingan pemerintah lokal
menjadi tantangan bagi pemerintah pusat. Pada sisi lain, warga Cina makin vokal
terhadap masalah tanah tercemar atau memprotes rencana pembangunan pabrik kimia
di kota mereka.
Pengaruh bahan kimia terhadap
tanah sungguh berbahaya bagi kehidupan bahan-bahan kimia seperti kromium
(semacam pestisida),timbal,merkuri (air raksa),PCB dan
Siklodiena,organofosfat,pelarut klorin,limbah deterjen,limbah industri bahan-bahan
kimia tersebut berdampak kepada kerusakan tanah seperti penurunan kualitas
tanah,menyebabkan ph tanah tidak sesuai,merusak unsur hara tanah,tanah menjadi
bau dan menimbulkan penyakit,mematikan mahkluk hidup yang berada di tanah
seperti semut,tikus,dan hewan dalam tanah lainya,kualitas air dalam tanah
menurun drastis mengakibatkan air tanah menjadi berbau kimia dan tidak layak
dipakai. Solusi untuk mengatasi pencemaran tanah akibat bahan-bahan kimia yaitu
dengan cara remediasi (pembersihan permukaan tanah yang tercemar baik in situ
maupun ex situ) bioremidiasi (proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikrooganisme jamur atau bakteri dengan tujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun)
selain itu dapat dilakukan seperti pengolahan terhadap limbah industri yang
mengandung logam berat yang mencemari tanah sebelum dibuang dilakukan proses
pemurnian,pengunaan bahan kimia pestisida digunakan sesuai aturan dan tidak
berlebihan,usahakan membuang deterjen berupa senyawa yang dapat diuraikan
mikrooganisme,sampah-sampah kimia zat radioaktif sebelum dibuang lebih baik
disimpan dalam tangki-tangki besar dalam waktu yang cukup lama sampai tidak
berbahaya baru dibuang yang jauh dari pemukiman penduduk. Dengan melakukan
tindakan pencegahan dan penanggulangan diharapkan dapat mengurangi dampak bahan
kimia bagi tanah.
Sumber : https://dunia.tempo.co/read/571742/5-persen-tanah-di-cina-tercemar-zat-kimia
Meilyderwata.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar