LAPORAN
PERBEDAAN ANAK KOST DENGAN ANAK RUMAH
Rizqi Widi Rahmadani
H05217021
BAB I
Latar
belakang
Di dalam perkulihan
terdapat mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah baik dari daerah itu
sendiri maupun luar daerah ada yang pendatang maupun orang asli keduanya sangat
berbeda dari segi sosial,budaya,ekonomi,dan aspek kemandirian. Kehidupan anak
kos diwarnai beberapa hal baru bagi pelakunya dimana hal-hal baru tersebut
dapat berupa suatu pengalaman maupun masalah. Anak kos yang jauh dari orang tua
tentu akan mengalami perubahan drastis dari keseharian mereka sewaktu tinggal
bersama orang tua. Pergaulan merekapun juga menjadi sangat rawan di zaman
sekarang ini. Jika salah bergaul, tentu akan terjerumus ke dalam hal-hal yang
berupa penyimpangan. Untuk itu, anak kost diwajibkan untuk lebih extra
hati-hati dalam bergaul. Namun sebaliknya anak rumah (tidak kuliah ke luar
kota) mereka tinggal bersama orang tua sudah biasa dengan kondisi daerahnya
mudah diawasi orang tua berupa pergaulan.
Rumusan
masalah
Dari segi latar belakang
tersebut maka perumusan masalah adalah :
·
Apa perbedaan anak kos dengan anak rumah
dari segi social dan budaya?
·
Apa perbedaan anak kos dengan anak rumah
dari segi ekonomi?
·
Bagaimana aspek kemandirian anak kos dan
anak rumah?
Tujuan
penelitian
Tujuan yang dicapai dari
laporan tersebut yaitu dapat mengetahui secara detail kehidupan mahasiswa luar
daerah (anak kos) dan mahasiswa daerah asli (anak rumah) tersebut juga
mengetahui perbedaan tersebut.
Manfaat
Manfaat yang didapat dari
hasil observasi tersebut yaitu dapat menambah wawasan pengetahuan bagi
pembaca,calon mahasiswa,calon mahasiswa rantau,mahasiswa baru dapat mengetahui
perbedaan anak kos dengan anak rumah.
BAB II
Tinjauan
pustaka
Pada dasarnya didalam
perkulihan terdapat banyak sekali mahasiswa berbagai daerah dengan ini terdapat
banyak perbedaan yang dapat kita jumpai karena tiap daerah mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda dari kehidupan sehari-hari ditinjau dari
laporan tersebut saat ini berdasarkan pengamat penulis terdapat 85% mahasiswa
lebih memilih kuliah ke luar kota sedangkan 15% mahasiswa lebih memilih bertahan
kuliah tidak keluar kota pengamatan ini berdasarkan daerah penulis laporan
tersebut Desa Anggaswangi 40% mahasiswa memilih kuliah di Kota Malang 30%
mahasiswa memilih kuliah di Kabupaten Jember 5% mahasiswa memilih di Kota
Surabaya (menyewa kos-kosan) dan sisanya 10% daerah lainnya seperti
Yogyakarta,Jakarta,Semarang pengamatan tersebut berdasarkan mahasiswa yang
kuliah di perguruan tinggi negeri selain itu dari segi tersebut mahasiswa
memilih kuliah keluar kota karena rasa penasaran yang sangat tinggi ingin
mengetahui hal-hal yang baru yang sebelumnya belum mengetahui selain itu factor
ingin kuliah di perguruan tinggi yang berkualitas dan juga ingin menjadi
pribadi yang sangat mandiri sedangkan mahasiswa yang tidak mau ke luar kota
(anak rumah) memilih bertahan karena mempertimbangkan aspek ekonomi selain itu
lebih efisien dan hemat tidak perlu mengeluarkan pendapatan yang besar yang
menyebabkan mahasiswa lebih memilih bertahan tidak ingin kuliah ke luar kota
dilihat dari sisi berbeda tersebut setiap mahasiswa memiliki karakter yang
berbeda-beda.
BAB III
Metodologi penelitian
Pengumpulan
data
Dalam mendapatkan data
penulis menggunakan metode pengambilan sampel didapatkan dengan cara memberi
pertanyaan kepada mahasiswa tersebut agar didapatkan data dengan kecermatan
yang tinggi.
Ruang
lingkup analisis
Ruang lingkup analisis
tersebut diadakan di daerah penulis tersebut yaitu Desa dan juga anak-anak kost
yang berada di luar kota dan juga di kampus UINSA.
Lokasi
penelitian
Lokasi penelitian
observasi tersebut yaitu kampus UINSA dan sekitar rumah penulis Desa
Anggaswangi laporan tersebut didasarkan observasi lokasi tersebut.
BAB IV
Pembahasan
Dari segi sosial dan
budaya mahasiswa perantau (anak kos) memang sebagai suatu perubahan, dimana
biasanya kita apabila di rumah selalu dilayani dan diawasi oleh orang tua. Tapi
jika di tempat kos kita akan lebih bebas. Namun, kebebasan itu harus disertai
dengan tanggung jawab yang lebih besar. Karena kehidupan anak kos memiliki
bermacam-macam efek, dari positif hingga negatif.
Kehidupan anak kos memang
identik dengan kehidupan yang serba apa adanya, yang penting bisa kuliah dan
bisa makan, walaupun ada juga yang tidak begitu. Di sinilah kehidupan baru
dimulai. Kehidupan yag mengharuskan untuk mandiri. Anak kos dituntut untuk bisa
lepas dari kebisaan-kebiasaan yang dilakukan di rumah, karena kehidupan di
rumah atau tempat asal sangat berbeda dengan kehidupan yang harus dijalani
sebagai seorang anak kos harus bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya
sedangkan anak rumah mereka tidak perlu lagi beradaptasi dengan sosial dan
budaya nya karena sudah paham karakteristik daerahnya.
Menurut dari sisi ekonomi
hasil pengamatan tentang kehidupan anak kos, dilihat bahwa mayoritas jika bisa
memilih mereka akan memilih tinggal bersama orang tuanya (anak rumah). Hal ini
dikarenakan beberapa alasan seperti lebih nyaman, terjamin, ada yang mengurusi
segala kebutuhan mereka, dan dapat tinggal bersama orang yang mereka sayangi.
Selain itu faktor ekonomi seperti pengeluaran bisa ditekan karena hidup bersama
orang tua sehingga lebih hemat karena tidak membayar kos dan uang jajan belum
lagi biaya lainnya.
Dari segi keuangan.
Sebagai anak kos, mereka dituntut untuk serba mandiri dalam menghadapi
permasalahan yang ada. Dengan uang saku yang rata-rata dibawah satu juta tiap
bulannya, beberapa dari mereka telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
uang saku tersebut tiap bulannya. Uang memang menjadi kebutuhan mereka yang
paling dominan, karena dengan uang mereka mampu membeli barang-barang yang
tentu akan dibutuhkan selama mereka berada di tempat kos. Namun, beberapa anak
juga ada yang merasa uang yang mereka terima dari orang tua meraka masih
kurang. Untuk mengatasi masalah itu beberapa mencoba untuk membuka usaha demi
mendapatkan uang. Ada pula yang melakukan penghematan besar-besaran bahkan
hingga memotong uang makan mereka.
Anak kos dituntut lebih
mandiri dimulai. Karena Anak kos sudah lepas dari genggaman orangtua jika tidak
mandiri maka akan kewalahan jika menghadapi suatu masalah selain dituntut
mandiri anak kost harus mempunyai mental yang kuat karena kehidupan di rumah
dengan kos sangat berbeda dengan kehidupan bersama orang tua anak kos mampu
disiplin dalam waktu,mengatur pengeluaran,mengerjakan tugas-tugas
kampus,memasak makanan dan lain-lain dari sinilah arti mandiri itu muncul
karena sudah tidak ada campur tangan orang tua tanpa terkecuali masalah biaya. Sedangkan
mahasiswa yang memilih bertahan tidak ingin kuliah di luar kota banyak faktor
menyebabkan mahasiswa tidak ingin ke luar kota seperti faktor ekonomi
pendapatan orang tuanya sedikit sehingga tidak memungkinkan kuliah ke luar kota
mayoritas mahasiswa memilih bertahan karena tidak ingin ribet ingin simple dan
efektif karena pandangan mereka perguruan tinggi negeri itu sama mereka juga
tidak ingin meninggalkan orang tua mereka bukan berarti mereka bukan mandiri
mereka juga sudah besar pasti bisa mandiri walaupun hidup bersama orangtua Cuma
sudut pandang arti kemandirian orang itu berbeda-beda mandiri tidak harus
kuliah ke luar kota (ngekost) dari rumah inilah kita dapat mandiri walaupun
bersama orang tua setidaknya kita bisa mandiri agar tidak memberatkan orang
tua.
BAB V
Kesimpulan
Kehidupan anak kos dirasa
sebagai suatu perubahan besar dalam kehidupan mahasiswa yang harus bekuliah
jauh dari daerah asal dan orangtuanya. Banyak hal yang dapat dialami oleh anak
kos. Hal-hal tersebut dapat memberikan dampak positif nya mereka akan dituntut
untuk lebih mandiri, karena mereka jauh dari orangtua maka apapun harus mereka
lakukan sendiri. Melatih mereka untuk mengatur keuanganya, jika ingin bertahan
hingga akhir bulan nanti. Lebih bisa menghargai waktu dan mengatur sesuai
agenda mereka saat itu sama dengan anak rumah bisa juga mandiri walaupun
bersama orang tua yang membedakan keduannya yaitu hidup sendiri dan hidup
bersama orang tua sifat mandiri bisa diterapkan pada siapapun.
Saran
Lebih baik lagi kalau
sifat-sifat baik seperti mandiri diterapkan kepada anak kost dan anak rumah
agar bisa meringankan orang tua.
Terimakasih ini sangat bermamfaat
BalasHapus