Nama :
Rizqi Widi Rahmadani
NIM : H05217021
POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
ANGIN (WIND ENERGY)
BAB I
1. Pendahuluan
Dalam
beberapa tahun terakhir, pertumbuhan kapasitas untuk menghasilkan Listrik dari
energi angin sudah sangat pesat. Tingkat energi angin mengatasi kekurangan
kebutuhan bisa mengurangi dampak lingkungan yang merugikan dari sumber
tersebut, seperti produksi polusi atmosfer dan air, termasuk gas-gas rumah
kaca, produksi limbah nuklir pembangkitan listrik bahan bakar fosil, itu tidak
menghasilkan kontaminasi atmosfer atau polusi panas.
Zaman
sekarang kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin meningkat. Krisis
listrik ini sudah sejak lama menjadi persoalan dan telah dipredikasi oleh
banyak ahli energi di Indonesia sejak sepuluh tahun yang lalu. Kebutuhan energi
dapat meningkat secara bertahap, baik ditinjau dari kapasitasnya, kualitasnya
maupun ditinjau dari tuntutan distribusinya.
Konsumsi
listrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan
pertumbuhan ekonomi nasional. Komsumsi listrik Indonesia yang begitu besar akan
menjadi masalah bila dalam penyediaannya tidak sejalan dengan kebutuhan.
Kebutuhan pasokan energi listrik yang terus-menerus dan berkualitas menjadi
tuntutan yang harus dipenuhi oleh negara.
Untuk
mengatasi pemenuhan kebutuhan listrik ini, maka diperlukan sebuah sumber energi
baru yang mampu memenuhi kebutuhan listrik nasional yang semakin besar. Angin,
sebagai sumber yang tersedia di alam dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
sumber energi listrik. Angin merupakan sumber energi yang tidak ada habisnya
sehingga pemanfaatan sistem perubahan energi angin akan berdampak positif
terhadap lingkungan.
Teknologi
tenaga angin sumber energi paling cepat berkembang di dunia sepintas terlihat
sederhana. Namun dibalik menara tinggi, langsing dan bilahan besi putar
terdapat pergerakan yang kompleks dari bahan-bahan yang ringan seperti desain
aerodinamis dan komputer yang dijalankan secara elektronik.
Perkembangan
teknologi dalam dua dekade terakhir menghasilkan turbin angin yang modular dan
mudah dipasang. Saat ini sebuah turbin angin modern 100 kali lebih kuat
daripada turbin dua dekade yang lalu dan ladang angin saat ini menyediakan
tenaga besar yang setara dengan
pembangkit listrik konvensional. Pada awal tahun 2004, pemasangan tenaga angin
secara global telah mencapai 40.300 MW sehingga tenaga yang dihasilkan cukup untuk
memenuhi kebutuhan sekitar 19 juta rumah tangga menengah di Eropa yang berarti sama dengan mendekati 47 juta
orang. Dalam 15 tahun terakhir ini, seiring meningkatnya pasar, tenaga angin memperlihatkan menurunnya biaya
produksi hingga 50%. Saat ini di wilayah yang anginnya maksimum, tenaga angin
mampu menyaingi PLTU batu bara teknologi baru dan di beberapa lokasi dapat
menandingi pembangkit listrik tenaga gas alam.
BAB II
2.
Pembahasan
Angin
terjadi bila terdapat pemanasan permukaan bumi yang tak sama oleh sinar
matahari. Disiang hari udara di atas lautan lebih dingin daripada daratan.
Sinar matahari menguapkan air lautan dan diserap lautan. Penguapan dan obsorsi
sinar matahari di daratan kurang sehingga udara di atas daratan lebih panas.
Dengan demikian udara di atas mengembang,jadi ringan dan naik ke atas.
Udara
dingin yang lebih berat turun mengisi kekurangan udara di daratan, maka
terjadilah aliran udara yang disebit angin dari lautan ke daratan tepi pantai.
Di malam hari peristiwa yang sebaliknya terjadi, angin di permukaan laut
mengalir dari pantai ke tengah lautan dan peristiwa inilah yang dimanfaatkan
oleh para nelayan untuk mencari ikan di lautan. Angin di lereng gunung juga
terjadi demikian. Pada sekitar puncak pegunungan lebih dulu panas dibandingkan
dengan daerah lembah. Karena perbedaan panas ini sehingga menimbulkan perbedaan
tekanan yang akhirnya timbul angin biasa yang disebut angin lembah dan angin
gunung.
Turbin
angin menghasilkan listrik dengan menggunakan kekuatan angin untuk menggerakkan
generator. Angin dan sumber bahan bakar yang berkelanjutan, itu tidak
menciptakan emisi dan tidak akan pernah habis karena terus-menerus diisi ulang energi
dari matahari dan angin dalam kincir angin memiliki tiga bilah, yang berputar
mengelilingi hub horizontal di bagian atas baja menara. Sebagian besar turbin
angin mulai menghasilkan listrik di kecepatan angin sekitar 3-4 meter per detik
(m / s), (8 mil per jam); menghasilkan kekuatan 'nilai' maksimum di sekitar 15
m / s (30mph); dan untuk mencegahnya kerusakan badai pada 25 m / s atau lebih
(50mph).
Cara
kincir angin bekerja sangat sederhana yaitu:
·
Angin akan meniup bilah kincir angin
sehingga bilah bergerak
·
bilah kincir angin akan memutar poros
didalam nacelle
·
Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox
kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda
gigi dalam gearbox
·
gearbox dihubungkan ke generator.
generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik
·
dari generator energi listrik menuju
transformer untuk menaikan tegangannya kemudian baru didistribusikan ke
konsumen
Energi
angin sangat penting bagi kehidupan karena memang demikian melimpah, lebih murah
dan tersebar luas. Ini bisa diskalakan dengan mudah dan berkembang dengan
cepat. Terbatasnya sumber daya batubara bisa habis, sumur minyak jadi kering,
tapi sumber angin bumi tidak pernah bisa selesai Menurut dewan energi angin
global, China melampaui A.S. pada tahun 2010 dan menjadi pemimpin dunia dalam angin
energi. Instalasi energi angin China telah meningkat secara eksponensial dari
hanya 300 MW pada tahun 2000 menjadi 91.424 MW di 2013. China sendiri
menyumbang 28,7% angin dunia energi. Sejak 2009, China telah memasang lebih
banyak turbin dari pada negara lain di dunia Secara global, kapasitas terpasang
tenaga angin tumbuh 35.467 MW pada tahun 2013, yang merupakan tambahan 12,5%
pada kapasitas terpasang sebesar 283,048 MW pada akhir tahun 2012. Ini telah
membawa total kapasitas energi angin global menjadi 318.530 MW. India dengan
kapasitas terpasang 21.268,3 MW tempat kelima didahului oleh China (91.424 MW),
A.S. (61.091 MW), Jerman (34.250 MW) dan Spanyol (22.959 MW). kapasitas energi
angin global telah ada mencapai 318.137 MW pada 2013, setelah 283.048 MW pada
2012, 238.126 MW di tahun 2011, 198.001 MW pada tahun 2010
Pengoperasian
tenaga angin memiliki nol emisi yang berbahaya zat. Itu tidak menambah
pemanasan global, "bahan bakar" itu bebas, dan cukup merata di
seluruh dunia. Itu energi yang dibutuhkan untuk memproduksi dan memasang jumlah
turbin tiga bulan produksi turbin. Tapi, seperti yang lainnya sumber energi,
tenaga angin memang memiliki dampak. Lingkungan terhadap margasatwa kemungkinan
rendah dibandingkan dengan bentuk aktivitas manusia dan industri lainnya.
Namun, dampak negatif pada populasi spesies sensitif tertentu adalah mungkin,
dan upaya untuk mengurangi efek ini seharusnya dilakukan dipertimbangkan dalam
tahap perencanaan. energi angin, seperti lingkungan yang harus dianalisis dan
dimitigasi.
ü Manfaat
Lingkungan keuntungan menggunakan energi angin :
ü energi
angin tidak menyebabkan air atau udara
emisi,
dan tidak menghasilkan limbah berbahaya apa pun
demikian
juga. Apalagi tenaga angin tidak memanfaatkan alam
sumber
daya seperti minyak, gas atau sebab dan karena itu tidak akan menyebabkan
kerusakan
lingkungan melalui transportasi sumber daya
dan
ekstraksi dan juga tidak memerlukan jumlah konsekuen
air
selama pengoperasian.
ü Semakin
banyak penggunaan energi angin yang harus dilakukan
untuk
mencegah masalah pemanasan global. energi angin dianggap sebagai kekuatan hijau
teknologi
karena hanya memiliki dampak kecil pada
lingkungan
Hidup energi angin tidak menghasilkan polutan udara
atau
gas rumah kaca energi angin adalah energi terbarukan yang ideal karena :
•
bebas polusi dan tanpa batas energi
•
Tidak memerlukan bahan bakar
•
Tidak menciptakan gas rumah kaca
•
Tidak menghasilkan limbah beracun atau radioaktif
Kekurangan
Tenaga Energi Angin :
Segala
sarana produksi energi berdampak pada lingkungan dalam beberapa cara, dan
energi angin tidak berbeda. Seperti setiap teknologi energi lainnya, pembangkit
tenaga angin melakukannya memiliki beberapa efek pada lingkungan. Turbin angin
menyebabkan hampir tidak ada emisi selama operasi mereka dan sangat sedikit selama
pembuatan, pemasangan, perawatan dan pemindahan. Dibandingkan dengan dampak
lingkungan dari sumber energi tradisional, dampak lingkungan dari tenaga angin
relatif kecil. Turbin angin sering dibangun di atas lahan yang sudah ada terkena
dampak pembukaan lahan. Lahan vegetasi dan Gangguan tanah yang dibutuhkan untuk
angin sangat minim dibandingkan dengan tambang batu bara dan pembangkit listrik
tenaga batu bara. Tantangan utama menggunakan angin sebagai sumber tenaga angin
itu berselang dan tidak selalu meniup kapan listrik dibutuhkan energi angin
tidak bisa disimpan (kecuali baterai yang digunakan) dan tidak semua angin bisa
dimanfaatkan untuk memenuhi waktu permintaan listrik. Siklus angin yang bagus
sering berada di lokasi terpencil, jauh dari kota dimana listrik dibutuhkan. Meski
pembangkit tenaga angin punya dampaknya relatif kecil terhadap lingkungan
dibandingkan dengan pembangkit listrik konvensional lainnya, ada beberapa
kekhawatiran suara yang dihasilkan oleh bilah rotor, estetika (visual) dampak,
dan terkadang burung telah terbunuh dengan terbang ke rotor.
Turbin
angin pada prinsipnya dapat dibedakan atas dua jenis turbin berdasarkan arah
putarannya. Turbin angin yang berputar pada poros horisontal disebut dengan
turbin angin poros horisontal atau Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT), sementara
yang berputar pada poros vertikal disebut dengan turbin angin poros vertikal
atau Vertical Axis Wind Turbine (VAWT).
ü Turbin
angin horisontal
Turbin
angin horisontal adalah model umum yang sering kita lihat pada turbin angin.
Desainnya mirip dengan kincir angin, memiliki blade yang mirip propeller dan
berputar pada sumbu vertikal. Towernya yang tinggi memunkikan untuk mendapatkan
angin dengan kekuatan yang lebih besar. Pada beberapa area, setiap 10 meter ada
kenaikan tambahan kekuatan angin 20% dan peningkatan daya 34%.
ü Turbin
Angin Vertikal
Turbin
angin vertikal memiliki shaft rotor vertikal. Kegunan utama dari penempatan
rotor ini adalah turbin angin tidak perlu diarahkan ke arah angin bertiup. Hal
ini sangat berguna pada daerah dimana arah angin sangat variatif atau memiliki
turbulensi. dengan sumbu vertikal, generator dan komponen primer lainnya dapat
ditempatkan dekat dengan permukaan tanah, sehingga tower tidak perlu support
dan hal ini menyebabkan maintenance lebih mudah. Kekurangan utama dari turbin
angin vertikal adalah menciptakan dorongan saat berputar.
BAB III
3. Kesimpulan
Keuntungan
utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah
disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber
energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya
penggunaan bahan bakar fosil. Pembangkit Listrik Tenaga Angin juga berdampak
terhadap lingkungan sekitar, dampak yang paling jelas adalah dampak
visual,karena pembangkit istrik ini membutuhkan tempat yang luas untuk skala
besar. Ramah lingkungan - keuntungan
terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya level emisi karbon dioksida
penyebab perubahan ikilm. Tenaga ini juga bebas dari polusi yang sering diasosiasikan
dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir. Penggunaan energi
konvensional tenaga angin merupakan alternatif sumber energi yang efektif
apabila digunakan ditempat yang mempunyai sumber daya angin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
·
Journal of Clean Energy Technologies, Vol.
1, No. 3, July 2013
·
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/tenaga_angin/
(diakses 2 Desember 2017)
·
https://refiputrihandayani.wordpress.com/2015/10/04/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-angin/ (diakses 2 Desember 2017)
·
https://www.nottingham.ac.uk/renewableenergyproject/documents/windturbinetechnology.pdf
(diakses 2 Desember 2017)
·
http://semuaada07.blogspot.co.id/2014/04/contoh-makalah-mengenai-energi-tenaga.html
(diakses 3 Desember 2017)
·
INTERNATIONAL JOURNAL of RENEWABLE ENERGY
RESEARCH Deepak Sangroya et al., Vol.5, No.1, 2015.
·
Journal of Clean Energy Technologies, Vol.
1, No. 3, July 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar