Selasa, 14 April 2015

Tentang Manusia dalam Islam

Tentang Manusia


Image result for manusia

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan achkirat nanti?

Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
1.       Jasmani.
Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.

2.       Ruh.
Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja. Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).

3.       Terdiri atas 3 unsur:

A.      Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.

B.      Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.

C.      Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.


Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
·         Akal (timbangan) haq atau bathil
·         Pikir (hitungan) Untung rugi
·         Zikir (ingatan) Ingat Allah
Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya. 
Machluk machluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang menjadi musuh atau lawan manusia yaitu Iblis dan Jin kafir.)

Ada 6 machluk yaitu:
A.      Malaikat, Dari Nur (cahaya) menerangi/mengawasi manusia.
B.      Iblis, Dari Nar (Api), sifatnya merusak, merupakan musuh manusia.
C.      Jin, Dari asap yang beracun, sifatnya memabukan, merupakan penggoda dan juga membantu manusia.
D.      Tumbuhan, Hanya mempunyai  naluri, berfaedah, untuk kebutuhan manusia.
E.       Hewan, Syahwat dan ghodob, berfaedah untuk kepentingan manusia.


Manusia, Sebagai pengatur alam, pengurus dunia(khalifah rachmatan lil alamin).
Corak corak Manusia:
·         Mu'min
·         Kafir
·         Munafi


Perjalanan Kehidupan Manusia:
1.       Alam Arwah/Ruh, Masih didalam alam suci/taqdir ketentuan
2.       Alam Rahim, Didalam Kandungan Ibu/Qadarditentukan
3.       Alam Dunia/Alam Qodho, Penyelesaian/Untuk sementara
4.       Alam Kubur/Alam Barzah, Dalam tahanan alam Kubur/prefentif
5.       Alam Mizan, Timbangan Alam dibangkitkanya kembali Manusia

6.       Yaumil Ma'lum ( Hari Pengumuman/Keputusan), Sorga bagi yang beramal baik; Neraka bagi yang beramal buruk

Daftar juara ISL indonesia super league

Berikut adalah daftar juara Liga Indonesia mulai dari zaman Perserikatan:
A.      Liga Indonesia (Ex Galatama & Perserikatan)


 Image result for qnb league      Image result for isl
2014-2015    ??????????? -???????????

2013-2014   persib bandung – persipura jayapura

2012-2013   persipura jayapura – AREMA INDONESIA

2011-2012    sriwijaya fc - persipura

2010-2011     Persipura Jayapura (Juara)  -  Arema Indonesia (runner up)

2009-2010    Arema Indonesia   -   Persipura Jayapura

2008-2009    Persipura Jayapura   -   Persiwa Wamena

2007                  Sriwijaya FC   -   PSMS Medan

2006                  Persik Kediri   -   PSIS Semarang

2005                  Persipura Jayapura   -   Persija Jakarta

2004                  Persebaya Surabaya   -   PSM Makassar

2003                  Persik Kediri   -   PSM Makassar

2002                  Petrokimia Putra Gresik   -   Persita Tangerang

2001                  Persija Jakarta   -   PSM Makassar

1999-2000     PSM Makassar -  PKT Bontang (Sekarang Bontang FC)

1998-1999       PSIS Semarang   -   Persebaya Surabaya

1997-1998       Dihentikan (tidak ada juaranya)

1996-1997       Persebaya Surabaya   -   Mastrans Bandung Raya

1995-1996       Mastrans Bandung Raya   -   PSM Makassar

1994-1995       Persib Bandung   -   Petrokimia Putra Gresik




B.  Liga Galatama

Image result for liga galatama

1993-1994      Pelita Jaya   -   Gelora Dewata

1992-1993      Arema Malang   -   Pupuk Kaltim (Bontang FC)

1991-1992      Arseto   -   Pupuk Kaltim (Bontang FC)

1990                 Pelita Jaya   -   Kramayudha Tiga Berlian

1988-1989     Pelita Jaya   -   Niac Mitra

1987-1988     Niac Mitra   -   Pelita Jaya

1986-1987     Kramayudha Tiga Berlian   -   Pelita Jaya

1985                 Kramayudha Tiga Berlian   -   Arseto

1984                 Yanita Utama   -   UMS 80

1983-1984     Yanita Utama   -   Mercu Buana

1982-1983     Niac Mitra    -   UMS 80

1980-1982     Niac Mitra   -   Jayakarta

1979-1980    Warna Agung   -   Jayakarta



C.  Perserikatan
1993-1994    Persib Bandung

1991-1992     PSM Makassar

1989-1990     Persib Bandung

1987-1988     Persebaya Surabaya

1986-1987     PSIS Semarang

1986                  Persib Bandung

1985                  PSMS Medan

1983                  PSMS Medan

1980                  Persiraja Banda Aceh

1978-1979      Persija Jakarta

1975-1978      Persebaya Surabaya

1973-1975      Persija Jakarta & PSMS Medan (Juara Bersama)

1971-1973      Persija Jakarta

1969-1971       PSMS Medan

1967                  PSMS Medan

1966                  PSM Makassar

1965                  PSM Makassar

1964                  Persija Jakarta

1959-1961      Persib Bandung

1957-1959     PSM Makassar

1957                 PSM Makassar

1954                 Persija Jakarta

1952                 Persebaya Surabaya

1951                 Persebaya Surabaya

1950                Persebaya Surabaya

1948                Persis Solo

1943                Persis Solo

1942                Persis Solo

1941                Persis Solo
1940               Persis Solo
1939                Persis Solo
1938                VIJ Jakarta
1937               Persib Bandung
1936               Persis Solo
1935               Persis Solo
1934               VIJ Jakarta
1933               VIJ Jakarta
1932               PSIM Yogyakarta
1931               VIJ Jakarta

Ilmu pengetahuan dan islam : hadist dan al quran dalil

Berikut kupasan tentang keterkaitan Pengetahuan Dan Islam

Hasil gambar untuk pengetahuan

Sesungguh Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Menuntut ilmu, dalam ajaran Islam, adalah suatu yang sangat diwajibkan sekali bagi setiap Muslim, apakah itu menuntut ilmu agama atau ilmu pengetahuan lainnya. Terkadang orang tidak menyadari betapa pentingnya kedudukan ilmu dalam kehidupan ini.

Ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan pendidikan sebagai berikut.
(1) QS. Al-Alaq 1-5 yang artinya:
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.


(2) Allah Ta’ala berfirman menerangkan keutamaan ulama dan apa-apa yang mereka miliki dari kedudukan dan ketinggian:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الأَلْبَابِ
“Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)

1. Firman Allah yang lain:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat.” (QS. Al-Mujaadilah: 11)

2. Sungguh Allah telah memuliakan ilmu dan ulama dengan memberikan kepada mereka kebaikan yang umum dan menyeluruh sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya:
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُولُو الأَلْبَابِ
“Allah menganugrahkan Al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur`an dan As-Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi Al-Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqarah: 269)

3. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. Faathir:28)

4. Ulama adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan yang lurus dan pemahaman yang mendalam, Allah Ta’ala berfirman:
وَتِلْكَ الأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلاَّ الْعَالِمُونَ
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (Al-’Ankabuut:43)

5. Selain itu dalam firman Allah:
“Allah dan para malaikat serta orang-orang yang berilmu menyatakan (bersaksi) bahwa tiada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia (Allah)” (QS.Ali-‘Imran: 18).

6. “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (QS. An-Nahl: 43).

7. Firman Allah:
“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu”… (QS. Al Ankabut: 49)

8. “Salah satu syarat diterimanya sebuah amal manusia adalam adanya ilmu. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS.Al-Israa’: 36)

Selain ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan ilmu ada juga hadits sebagai berikut :

1. Dari Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan kepadanya, niscaya Allah akan pahamkan dia tentang agama(nya).” (Muttafaqun ‘alaih)

2. Dari Abud Darda` radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا، سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ، وَالْحِيْتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ، وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ، وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak.” (HR. Abu Dawud no.3641, At-Tirmidziy no.2683, dan isnadnya hasan, lihat Jaami’ul Ushuul 8/6)

3. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نَضَّرَ اللهُ امْرَءًا سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ، فَرُبَّ مُبَلَّغٌ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ
“Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami lalu dia menyampaikannya (kepada yang lain) sebagaimana yang dia dengar, maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami daripada orang yang mendengarnya.” (HR. At-Tirmidziy no.2659 dan isnadnya shahih, lihat Jaami’ul Ushuul 8/18)

4. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
“Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim no.1631)

5. Adapun pahala menuntut ilmu Rasululllah saw. bersabda:
“Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut ilmu berarti menjalankan rukun Islam dan pahala yang diberikan kepadanya sama dengan pahala para nabi.” (H.R. Ad-Dailami dari Anas r.a).

6. Sedangkan dalam hadist lain yang diriwayatkan Imam Muslim r.a.:
“Barangsiapa yang melalui suatu jalan guna mencari ilmu pengetahuan, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memudahkan baginya jalan ke surga.” Maka dalam menuntut ilmu niatkanlah semata-mata mencari keridaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan dibalas dengan pahala kebaikan untuk dunia dan akhirat.

7. Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Perumpamaan apa yang aku bawa dari petunjuk dan ilmu adalah seperti air hujan yang banyak yang menyirami bumi, maka di antara bumi tersebut terdapat tanah yang subur, menyerap air lalu menumbuhkan rumput dan ilalang yang banyak. Dan di antaranya terdapat tanah yang kering yang dapat menahan air maka Allah memberikan manfaat kepada manusia dengannya sehingga mereka bisa minum darinya, mengairi tanaman dengannya dan bercocok tanam dengan airnya. Dan air hujan itu pun ada juga yang turun kepada tanah/lembah yang tandus, tidak bisa menahan air dan tidak pula menumbuhkan rumput-rumputan. Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah dan orang yang mengambil manfaat dengan apa yang aku bawa, maka ia mengetahui dan mengajarkan ilmunya kepada yang lainnya, dan perumpamaan orang yang tidak perhatian sama sekali dengan ilmu tersebut dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.” (HR. Al-Bukhariy)
8. Nabi Muhammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu. “Ulama adalah pewaris para Nabi” Begitu sabdanya seperti yang dimuat di HR Abu Dawud.

9. Bahkan Nabi tidak tanggung-tanggung lebih menghargai seorang ilmuwan daripada satu kabilah.
“Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang ‘alim.” (HR Thabrani)

10. Seorang ‘alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu-waktu bisa tersesat karena kurangnya ilmu. “Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR At Tirmidzi).

11. Nabi Muhammad mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu. “Menuntut ilmu wajib bagi muslimin dan muslimah” begitu sabdanya. “Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat.”

12. Hadits-hadits seperti “Siapa yang meninggalkan kampung halamannya untuk mencari pengetahuan, ia berada di jalan Allah”, “Tinta seorang ulama adalah lebih suci daripada darah seorang syahid (martir)”, memberikan motivasi yang kuat untuk belajar.

13. Perintah untuk ber-guru sangat dianjurkan walaupun harus sampai kenegeri Cina. “Uthlubul ‘ilma walaw bishshiin”, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Hadits ini diri wayatkan dari jalan Abu ‘Atikah Al Bashri, dari Anas bin Malik.

15. “Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim)

Akidah Islam adalah landasan hidup seorang muslim yang merupakan satu-satunya asas Negara. Sehingga tidak layak keberadaan sesuatu dalam institusi Negara, struktur Negara, operasional Negara atau apapun yang terkait dengan Negara termasuk landasan hukum pendidikan kecuali berasaskan akidah Islam. Dalam Daulah Khilafah Islamiyah pendidikan akan diselenggerakan dengan dasar akidah Islam yang tercermin pada penetapan arah pendidikan, penyusunan kurikulum, dan silabi serta menjadi dasar dalam kegiatan belajar-mengajar.
Islam mewajibkan setiap muslim untuk memegang teguh ajaran Islam dan menjadikannya sebagai dasar dalam berpikir dan berbuat, asas dalam hubungan antar sesama manusia, asas bagi aturan masyarakat, dan asas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, termasuk dalam menyusun sistem pendidikan. Penetapan akidah Islam sebagai asas pendidikan tidaklah berarti bahwa setiap ilmu pengetahuan harus bersumber dari akidah Islam tapi akidah dijadikan sebagai standar penilaian atau tolak ukur pemikiran dan perbuatan.
Pada dasarnya, sistem pendidikan Islam didasarkan pada sebuah kesadaran bahwa setiap muslim wajib menuntut ilmu dan tidak boleh mengabaikannya. Rasulullah Saw bersabda yang artinya:”menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim”(HR. Ibnu Adi dan Baihaqi). Atas dasar ini, Negara wajib menyediakan pendidikan bebas biaya kepada warga negaranya baik muslim maupun non-muslim, miskin maupun kaya. Negara tidak hanya berkewajiban menyediakan pendidikan yang bebas biaya tetapi juga berkewajiban menyediakan pendidikan yang berkualitas dengan asas dan tujuan pendidikan.
Al-qur’an sendiri memuat pemikiran dan keyakinan dari berbagai agama dan golongan di masa Nabi Muhammad Saw. Islam tidak melarang mempelajari segala macam pemikiran sekalipun bertentangan dengan akidah Islam, asal diserta koreksi dengan hujjah yang kuat untuk mengoreksi pendapat yang salah itu. Ilmu yang bertentangan dengan Islam tentu bukan sebagai suatu pengetahuan yang utama, melainkan semata-mata dipelajari untuk pengetahuan, menjelaskan kekeliruannya serta memberikan jawaban yang tepat, jangan mengambilnya sebagai pegangan hidup.
Pendidikan harus diarahkan bagi terbentuknya kepribadian Islam anak didik dan membina mereka agar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta tsaqafah Islam. Pendidikan juga harus menjadi media utama bagi dakwah dan menyiapkan anak dididk agar kelak menjadi kader umat yang akan ikut memajukan masyarakat Islam.
Pendidikan dianggap tidak berhasil apabila tidak menghasilkan keterikatan pada syariat Islam walaupun peserta didik menguasai ilmu pengetahuan. Pendidikan Islam adalah upaya sadar yang terstruktur, terprogram, dan sistematis yang bertujuan mengembangkan manusia yang berkepribadian Islam, menguasai tsaqofah Islam, dan menguasai ilmu kehidupan (sains teknologi dan seni) yang memadai, dan selalu menyelesaikan masalah kehidupan sesuai dengan syariat Islam.
Seorang peserta didik harus dikembangkan semua jenis kecerdesannya baik itu intelektual, spiritual, emosional, dan politiknya. Kompetensi penguasaan ilmu yang cukup mencakup tsaqofah Islam maupun ilmu kehidupan, disertai sikap seseorang atas dasar Islam akan membuat ia selalu menyelesaikan segala masalah yang dihadapinya sesuai dengan syariat Islam baik itu masalah pribadi, keluarga, masyarakat, dan negara.
Al-qur’an dengan tegas menguraikan arti pentingnya ilmu pengetahuan bagi kepentingan dan kelangsungan hidup manusia, tidak diragukan lagi ayat-ayatnya sebagian besar berbicara mengenai dasar-dasar kependidikan dalam arti luas. Al-Qur’an sebagai materi utama dan sumber pedoman, didalamnya mengandung nilai-nilai kependidikan dalam rangka membudayakan manusia, ayat-ayatnya banyak memberikan motivasi edukatif bagi manusia.

Islam merupakan sebuah sistem yang memberikan solusi terhadap berbagai problem yang dihadapi manusia. Setiap solusi yang diberikan selaras dengan fitrah manusia. Dalam konteks pendidikan, Islam telah menentukan bahwa Negaralah yang berkewajiban untuk mengatur segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan agar pendidikan dapat diperoleh rakyat secara mudah.

Teknologi dalam Islam



Hasil gambar untuk satelit



Teknologi adalah salah satu hasil dari peradaban manusia. Itu karena manusia dianugerahi akal dan perasaan untuk selalu berkembang dan untuk meningkatkan mutu kehidupannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya kehidupan yang terus meningkat tarafnya dari masa ke masa. Bukan hanya dalam satu bidang tertentu tapi dapat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan. Sehingga mutu setiap individu meningkat dari masa ke masa.


Segala sesuatu yang berhasil diciptakan manusia adalah untuk memudahkan proses berjalannya suatu kehidupan. Bukan hanya untuk jangka sementara tapi lebih pada orientasi yang berjangka waktu lama. Dan semuanya itu adalah hasil pemikiran manusia yang ingin menghasilkan kemudahan dalam proses hidupnya. Salah satu bukti yang dihasilkan adalah teknologi informatika.
Pada era modern ini dalam setiap tahapan jenjang pendidikan telah diajarkan tata cara penggunaan komputer yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Sehingga pada masa sekarang ini setiap orang telah mampu mengoperasikan computer sekalipun seorang anak-anak. Hanya saja karena kemajuan teknologi itulah banyak orang yang menyalahgunakannya untuk berbagai hal yang merugikan orang lain secara kepribadian atau kerugian yang lainnya.
Dalam ajaran Islam meningkatkan taraf hidup merupakan bagian dari anjuran agama, asalkan segala sesuatunya kembali pada peribadatan kepada Yang Maha Kuasa. Seperti dalam firman Al-Qur’an:
“Dan tidaklah Aku Ciptakan jin dan manusia kecuali agar kamu beribadah”
Jadi segala aspek kehidupan ini merupakan sumber ibadah kepada Tuhan. Karena itulah tujuan Allah menciptakan makhluk-Nya. Bukan hanya jin dan manusia tapi juga hewan dan tumbuhan yang ada di muka dan perut bumi, serta yang ada di dalam lautan.
Teknologi informatika adalah salah satu penunjang kehidupan di era modern ini. Ada banyak manfaat yang dapat diambil dari penggunaannya. Seperti mencari lowongan pekerjaan, menyambung tali silaturahmi, serta mempermudah pekerjaan kelompok maupun individu. Sungguh suatu kemajuan yang siknifikan bagi kehidupan manusia.
Namun sayangnya ada saja oknum-oknum yang menyalahgunakan teknologi untuk kepentingan dirinya yang kadang merugikan orang lain, seperti membajak data-data penting suatu serikat atau perkumpulan. Atau membuat orang malas untuk beranjak dari tempatnya untuk hanya sekedar menikmati dunia maya, padahal kadang belum tentu menghasilkan suatu perubahan bagi dirinya. Sudah tentu hal tersebut hanya menghabiskan waktu saja. Bahkan ada juga yang sengaja memasukkan file-file yang tidak mendidik sehingga mengikis keimanan serta menjatuhkan adab anak bangsa. Sungguh pekerjaan yang sangat merugikan.
Padahal Allah telah memerintahkan kita sebagai khalifah di bumi untuk merawat bumi dan memcari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya. Agar kita menjadi kamalul insan yang memahami makna penciptaan kita di dunia ini. Bukan hanya sekedar untuk berfoya-foya saja dalam hidup ini.
Sebagaimana dalam firman Allah swt yang berbunyi:
“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” (Ar-Rahman:33)
Kekuatan yang dimaksud di atas adalah dengan pengetahuan yang diberikan Allah kepada manusia untuk membuka jalan menuju kehidupan yang lebih baik. Semuanya itu adalah nikmat dari Allah kepada manusia agar menjadi khalifah yang baik di bumi, dalam artian menjadi wakil Allah untuk melindungi alam semesta dan seluruh isinya.
Teknologi dalam Islam bukanlah tidak berdasarkan agama, karena ia tumbuh dan berkembang bersama Islam. Teknologi Islam mempunyai maksud untuk meberikan manusia pemahaman yang lebih mendalam terhadap kandungan dalam ayat-ayat Allah beserta rahasia yang tersirat di dalamnya, baik ayat qauliah maupun ayat kauniah melalui pemanfaatan daya fikir manusia secara totalitas. Agar manusia memanfaatkan potensi alam dan lingkungan dengan sebaik-baiknya.
Teknologi dalam Islam diciptakan untuk membawa manfaat dan kemaslahatan bersama bagi manusia yang sesuai dengan misi Islam yaitu rahmatan lil ‘alamin. Yang selalu berusaha merujuk pada Al-Qur’an dan Sunnah rasul  serta menghantarkan manusia kepada pemahaman, keyakinan yang lebih sempurna kepada kebenaran informasi , yang pada akhirnya dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Allah, mengakui keagungan, kebesaran, dan keMaha Kuasaan-Nya.



Sifat manusia berdasarkan AL QURAN

Ada banyak sifat manusia yang digambarkan dalam Alquran. Penggambaran sifat-sifat ini akan membantu kita untuk lebih introspeksi diri sehingga menjadi manusia yang dicintai Allah SWT. Seperti apa sifat-sifat manusia tersebut:

Hasil gambar untuk manusia
1. Pertama, manusia itu lemah.  “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)
2. Kedua, manusia itu gampang terperdaya “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6) 
3. Ketiga, manusia itu lalai. “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-takaatsur  1)
4. Keempat, manusia itu penakut. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 155)
5. Kelima, manusia itu bersedih hati.  “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S Al Baqarah: 62)
6. Keenam, manusia itu tergesa-gesa. "Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra’ 11)
7. Ketujuh, manusia itu suka membantah. “Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” (Q.S. an-Nahl 4)
8. Kedelapan, manusia itu suka berlebih-lebihan. “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S Yunus : 12)
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas” (Q.S al-Alaq : 6)
9. Kesembilan, manusia itu pelupa. “Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.” (Q.S Az-Zumar : 8 )
10. Kesepuluh, manusia itu suka berkeluh-kesah. “Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S Al Ma’arij : 20)
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (Q.S Al-Fushshilat : 20)
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa” (al-Isra’ 83)
11. Kesebelas, manusia itu kikir. “Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” (Q.S. Al-Isra’ : 100)
12. Keduabelas, manusia itu suka kufur nikmat. Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). (Q.S. Az-Zukhruf  : 15)
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, (Q.S. al-’Aadiyaat : 6)
13. Ketigabelas, manusia itu zalim dan bodoh. “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S al-Ahzab : 72)
14. Keempatbelas, manusia itu suka menuruti prasangkanya. “Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S Yunus 36)
15. Kelimabelas, manusia itu suka berangan-angan. “Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid 72)
Solusinya
Itulah 15 sifat manusia yang disebutkan dalam al-Quran. Mengerikan bukan? Adapun islam, sudah memberikan solusi untuk segala sifat buruk manusia ini.  Sungguh nikmat iman dan islam ini bukanlah sesuatu yang kita dapat dengan murah!
Solusi pertama, tetap berpegang teguh kepada tali agama dan petunjuk-petunjuk dari Allah
Allah SWT berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S al-Baqarah : 38)
Solusi kedua, tetap berada dalam ketaatan sesulit apapun situasi yang melanda
tetap berada dalam ketaatan disini, berarti bersegera menyambut amal-amal kebaikan. Mungkin seperti syair yang dilantunkan Abdullah bin Rawahah untuk mengembalikan semangatnya saat nyalinya mulai ciut di perang mut’ah ketika dua orang sahabatnya yang juga komandan pasukan pergi mendahuluinya. “wahai jiwa, jika syurga sudah di depan mata mengapa engkau ragu meraihnya”
Allah berfirman “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (Q.S. Ali Imran : 133)
Solusi ketiga, jaga keimanan kita
adalah hal yang wajar, iman seseorang naik turun dan berfluktuatif. Sama mungkin seperti yang dikhawatirkan sahabat Hanzalah, ketika ia curhat kepada abu Bakar bahwa ia termasuk orang yang celaka. Mengapa demikian? karena ia merasa Imannya turun ketika jauh dari Rasulullah. Ternyata itu pula yang dirasakan lelaki dengan iman tanpa retak itu. Hinga mereka berdua akhirnya menghadap Rasulullah. Mendengar permasalahn mereka, Rasulullah hanya tersenyum dan menjawab, “selangkah demi selangkah Hanzalah!”
Tetapi sungguh, iman seorang mukmin yang baik, akan tetap memiliki trend yang menanjak.
Disinilah mungkin loyalitas kita kepada Allah diuji. Apakah kita bisa, belajar mencintai Allah diatas segala sesuatu, belajar mencintai sesuatu karena Allah, serta belajar membenci kekufuran!!!
solusi keempat, Berjama’ah
Manusia itu lemah ketika sendiri dan kuat ketika berjama’ah. Adakah yang meragukannya?

Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solids) pada Air Bersih

Halo guys apakah kamu sudah tahu apakah itu zat padat terlarut (TDS) pada air bersih atau air limbah? Yuk langsung saja kita bahas mengenai ...