Sabtu, 16 Mei 2015

Tata cara adat jawa dan pidato pernikahan

TATA CARA ADAT JAWA DAN PIDHATO



Hasil gambar untuk kirab nika

NAMA : RIZQI WIDI RAHMADANI

NO       :  31

KELAS  : 9-8



A. PENDAHULUAN

Secara kodrati, manusia diciptakan berpasang-pasangan (Q.S. Ar-Ruum : 21) dengan harapkan mampu hidup berdampingan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Dari sini tampak bahwa sampai kapan pun, manusia tidak mampu hidup seorang diri, tanpa bantuan dan kehadiran orang lain.

Salah satu cara yang dipakai untuk melambangkan dua insan yang berlainan jenis dan sah menurut agama dan hukum adalah pernikahan. Masing-masing daerah mempunyai tata upacara pernikahannya sendiri-sendiri. Dalam bahasan ini, penulis akan mencoba mendeskripsikan tata upacara pernikahan adat Jawa dipandang dari sudut pandang semiotika.

B. PEMBAHASAN

Pernikahan adalah suatu rangkaian upacara yang dilakukan sepasang kekasih untuk menghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan kehidupan suami-istri guna membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis keturunan. Guna melakukan prosesi pernikahan, orang Jawa selalu mencari hari , maka perlu dimintakan pertimbangan dari ahli penghitungan hari berdasarkan patokan Primbon Jawa. Setelah ditemukan hari , maka sebulan sebelum akad nikah, secara fisik calon pengantin perempuan disiapkan untuk menjalani hidup pernikahan, dengan cara diurut perutnya dan diberi jamu oleh ahlinya. Hal ini dikenal dengan istilah beri jamu, yaitu pengurutan perut untuk menempatkan rahim dalam posisi yang tepat agar dalam persetubuhan pertama memperoleh keturunan, dan minum jamu Jawa agar tubuh ideal dan singset.

Sebelum pernikahan dilakukan, ada beberapa prosesi yang seharusnya dilakukan, baik oleh pihak laki-laki maupun perempuan.










BABAK I (PEMBICARAAN)

Tahapan ini intinya mencakup tahap pembicaraan pertama sampai tingkat melamar.

a. Congkog
Seorang perwakilan/duta diutus untuk menanyakan dan mencari informasi tentang kondisi dan situasi calon besan yang putrinya akan dilamar. Tugas duta yang utama ialah menanyakan status calon mempelai perempuan, masih sendiri atau sudah ada pihak yang mengikat.

b. Salar
Jawaban pada acara Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang dilaksanakan oleh seorang duta, baik oleh duta yang pertama atau orang lain.

c. Nontoni
Setelah lampu hijau diberikan oleh calon besan kepada calon mempelai pria, maka orang tua, keluarga besar beserta calon mempelai pria datang berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk saling “dipertontonkan”. Dalam kesempatan ini orang tua dapat membaca kepribadian, bentuk fisik, raut muka, gerak-gerik dan hal lainnya dari si calon menantu.

d. Nglamar
Utusan dari orangtua calon mempelai pria datang melamar pada hari yang telah ditetapkan. Biasanya sekaligus menentukan waktu hari pernikahan dan kapan dilakukan rangkaian upacara pernikahan.




BABAK II (TAHAP KESAKSIAN)

Setelah melalui tahapan pembicaraan, dilaksanakanlah peneguhan pembicaraan yang disaksikan pihak ketiga, seperti kerabat, tetangga, atau sesepuh.

a. Srah-srahan
Penyerahan seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan pelaksanaan acara hingga acara selesai dengan barang-barang yang masing-masing mempunyai arti dan makna mendalam di luar dari materinya sendiri, yaitu berupa cincin, seperangkat busana wanita, perhiasan, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, dan uang.

b. Peningsetan
Lambang kuatnya ikatan pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan ditandai dengan tukar cincin oleh kedua calon mempelai.

c. Asok Tukon
Penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keluarga pengantin wanita.

d. Paseksen
Yaitu proses permohonan doa restu dan yang menjadi saksi acara ini adalah mereka yang hadir. Selain itu, juga ada pihak yang ditunjuk menjadi saksi secara khusus yang mendapat ucapan terima kasih yang dinamakan Tembaga Miring (berupa uang dari pihak calon besan).

e. Gethok Dina
Penentuan hari ijab kabul dan resepsi. Biasanya melibatkan seseorang yang ahli dalam memperhitungkan hari, tanggal, dan bulan yang baik atau kesepakatan dari kedua belah pihak saja.


BABAK III (TAHAP SIAGA)

Pembentukan panitia dan pelaksana kegiatan yang melibatkan para sesepuh atau sanak saudara.

a. Sedhahan
Mencakup pembuatan hingga pembagian surat undangan,souvenir dan lain lain undanganya dibagi bagikan.

b. Kumbakarnan
Pertemuan untuk membentuk panitia yang terlibat hajatan dengan mengundang sanak saudara, keluarga, tetangga, dan kenalan. Termasuk membicarakan rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.

c. Jenggolan atau Jonggolan
Calon mempelai melapor ke KUA. Tata cara ini sering disebut tandhakan atau tandhan, artinya memberitahukan dan melaporkan pada pihak kantor pencatatan sipil bahwa akan ada hajatan pernikahan yang dilanjutkan dengan pembekalan pernikahan (penyelesaian administrasi ).




BABAK IV (TAHAPAN RANGKAIAN UPACARA)

a. Pasang Tratag dan Tarub
Merupakan tanda resmi bahwa akan ada hajatan mantu pada masyarakat. Tarub berarti hiasan dari janur kuning atau daun kelapa muda yang disuwir-suwir (disobek-sobek) dan dipasang di sisi tratag serta ditempelkan pada pintu gerbang tempat resepsi agar terlihat meriah. Bila ingin dilengkapi, boleh dilanjutkan dengan uba rambe selamatan dengan sajian makanan nasi uduk, nasi asahan, nasi golong, kolak ketan, dan apem.

b. Kembar Mayang
Sering disebut Sekar Kalpataru Dewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan. Benda ini biasa menghiasi panti/ asasana wiwara yang digunakan dalam acara panebusing kembar mayang dan upacara panggih. Bila acara sudah selesai, kembar mayang akan dibuang di perempatan jalan, sungai, atau laut agar kedua mempelai selalu ingat asal muasalnya.

c. Pasang Tuwuhan (Pasren)
Tuwuhan atau tumbuh-tumbuhan yang melambangkan isi alam semesta dan memiliki makna tersendiri dalam budaya Jawa dipasang di pintu masuk tempat duduk pengantin atau tempat pernikahan ini akan dilakukan pada saat dekorasi pasang-pasang tratag dan lain lain.

d. Siraman
Upacara Siraman mengandung arti memandikan calon pengantin yang disertai dengan niat membersihkan diri agar menjadi bersih dan suci lahir dan batin. Tahapan-tahapannya antara lain; calon mempelai mohon doa restu kedua orangtuanya, lalu mereka (calon mempelai pria dan wanita) duduk di tikar pandan, kemudian disiram oleh pinisepuh, orangtua, dan orang lain yang ditunjuk. Terakhir, calon mempelai disiram air kendi oleh bapak ibunya sambil berkata “Niat Ingsung ora mecah kendi nanging mecah pamore anakku wadon” dan kendi kosongnya dipecahkan ke lantai.

e. Adol Dhawet (Jual dawet)
Usai siraman, dilakukan acara jual dawet. Penjualnya adalah ibu calon pengantin wanita yang dipayungi oleh ayah calon pengantin wanita. Pembelinya yaitu para tamu yang hadir, yang menggunakan pecahan genting sebagai uang.

f. Paes
Upacara menghilangkan rambut halus yang tumbuh di sekitar dahi agar tampak bersih dan wajahnya bercahaya, kemudian merias wajah calon pengantin. Paes sendiri menyimbolkan harapan kedudukan yang luhur diapit lambing bapak ibu dan keturunan.

g. Midodareni
Upacara Midodaren berarti menjadikan sang pengantin perempuan secantik Dewi Widodari. Orangtua pengantin perempuan akan memberinya makan untuk terakhir kalinya, karena mulai besok ia akan menjadi tanggung jawab sang suami.

h. Selametan
Berdoa bersama untuk memohon berkah keselamatan menyongsong pelaksanaan ijab kabul dan akad nikah.

i. Nyantri atau Nyatrik
Upacara penyerahan dan penerimaan dengan ditandai datangnya calon pengantin pria berserta pengiringnya. Dalam acara ini calon pengantin pria mohon diijabkan. Atau kalau acara ijab diadakan besok, kesempatan ini dimanfaatkan sebagai pertemuan perkenalan dengan sanak saudara terdekat di tempat mempelai pria. Bila ada kakak perempuan yang dilangkahi, acara penting lainnya yaitu pemberian restu dan hadiah yang disesuaikan kemampuan mempelai dalam Plangkahan.




BABAK V (PUNCAK ACARA)

Puncak dari rangkaian acara dan merupakan inti acara.

a. Upacara Ijab
Sebagai prosesi pertama pada puncak acara ini adalah pelaksanaan ijab yang melibatkan pihak penghulu dari KUA. Setelah acara ini berjalan dengan lancar dan dianggap sah, maka kedua mempelai resmi menjadi suami istri.

b. Upacara Panggih
Setelah upacara ijab selesai, kemudian dilanjutkan dengan upacara panggih yang meliputi:

• Liron kembar mayang atau saling menukar kembang mayang dengan makna dan tujuan bersatunya cipta, rasa, dan karsa demi kebahagiaan dan keselamatan.

• Gantal atau lempar sirih dengan harapan semoga semua godaan hilang terkena lemparan itu.

• Ngidak endhog atau pengantin pria menginjak telur ayam kemudian dibersihkan atau dicuci kakinya oleh pengantin wanita sebagai simbol seksual kedua pengantin sudah pecah pamornya.

• Minum air degan (air buah kelapa) yang menjadi lambang air suci, air hidup, air mani dan dilanjutkan dengan di-kepyok bunga warna-warni dengan harapan keluarga mereka dapat berkembang segala-segalanya dan bahagia lahir batin.

• Masuk ke pasangan bermakna pengantin menjadi pasangan hidup siap berkarya melaksanakan kewajiban.

• Sindur yaitu menyampirkan kain (sindur) ke pundak pengantin dan menuntun pasangan pengantin ke kursi pelaminan dengan harapan keduanya pantang menyerah dan siap menghadapi tantangan hidup.

Setelah upacara panggih, kedua mempelai diantar duduk di sasana riengga. Setelah itu, acara pun dilanjutkan.

• Timbangan atau kedua pengantin duduk di pangkuan ayah pengantin wanita sebagai simbol sang ayah mengukur keseimbangan masing-masing pengantin.

• Kacar-kucur dijalankan dengan cara pengantin pria mengucurkan penghasilan kepada pengantin perempuan berupa uang receh beserta kelengkapannya. Simbol bahwa kaum pria bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarga.

• Dulangan atau kedua pengantin saling menyuapi. Mengandung kiasan laku perpaduan kasih pasangan laki-laki dan perempuan (simbol seksual). Ada juga yang memaknai lain, yaitu tutur adilinuwih (seribu nasihat yang adiluhung) dilambangkan dengan sembilan tumpeng.

c. Upacara Babak Kawah
Upacara ini khusus untuk keluarga yang baru pertama kali hajatan mantu putri sulung. Ditandai dengan membagi harta benda seperti uang receh, beras kuning, umbi-umbian dan lain-lain.

d. Tumplek Punjen
Numplak artinya menumpahkan, punjen artinya berbeda beban di atas bahu. Makna dari Tumplek Punjen yaitu lepas sudah semua darma orangtua kepada anak. Tata cara ini dilaksanakan bagi orang yang tidak akan bermenantu lagi atau semua anaknya sudah menikah.

e. Sungkeman
sebagai ungkapan bakti kepada orang tua serta mohon doa restu.

f. Kirab
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saat pengantin berdua meninggalkan tempat duduknya untuk berganti busana ada Kirab Pengantin Tradisional Jawa yang lengkap biasanya Komposisi tariannya dipimpin oleh seorang penari pria yang biasa disebut “Cucuk Lampah” yang diikuti oleh sepasang gadis remaja yang membawa (Kembar Mayang) dan diiringi oleh para penari Badaya yang berjalan pelan dan teratur, dewasa ini pada sebuah perhelatan perkawinan yang menggunakan adat Jawa, setelah proses kirab selesai selanjutnya digelar sebuah tarian persembahan seperti misalnya, Srikandi & Arjuna, Badaya, atau Gambyong. Yang diiringi langsung oleh musik karawitan Jawa, sehingga keseluruhan kirab ini akan menghadirkan nuansa yang sakral dan agung.

Hasil gambar untuk kirab nika



Dan itu tadi adat istiadat pengantin orang jawa. Seiring berkembangnya zaman,menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilihkebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.Begitu banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnyamasuknya budaya asing. Masuknya budaya asing adalah hal yang wajar dikarenakan suatu negara tentu akan membutuhkan input-input berupa budaya asing dengan syarat budaya itu sejalan dengan budaya kita ini. Oleh karena itu kita harus melestarikan budaya adat kita sendiri..

RIZQI WR



2.     PIDHATO ACARA RESEPSI PERKAWINAN


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Undangan sedoyo ingkang kulo hormati.

Langkung rumiyen monggo kito sareng-sareng ngucapaken raos syukur dumateng ngersanipun Allah swt. ingkang samaringi nikmat lan hidayahipun dumateng kito, sehinggo wakdal niki kito sedoyo saget ndugeni lan kempal wonten meriki panggenan kanti mboten wonten alangan setunggalin punopo-punopo. Mugiyo kekempalan kito niki angsal ridhanipun Allah swt. Amiin Yaa Rabbal Aalamiin.

Semanten ugi shalawat lan salam tetep dipun limpahaken dumateng Nabi Muhammad saw., keluarganipun, poro sahaba-tipun lan ugi kaum muslimin sedoyo ingkang purun ngelampahi ajaran Islam kelawan estu-estu. Mugiyo kito sedoyo niki kelbet umat beliau ingkang purun ngelampahi ajaran Islam kelawan estu-estu lan leres.

Hadirin, poro undangan sedoyo ingkang kulo hormati. Sedoyo tiyang ingkang bade utawi sampun kawin lan nikah niku supados bingah lan bahagiya ing dalem gesang wonten rumah tanggani-pun. Dados sedoyo mengharapkan kebahagiyaan ing dalem keluarganipun, saking perkawinan lan nikahipun.

Lan semanten ugi kito kedah sumerap mbok beleh saben rumah tangga ingkang bahagiya niku kedah dipun wujudaken kelawan suasana ingkang penuh kasih sayang, rukun, lan harmonis. Kados dawuhipun Allah swt. ingkang artosipun:

“Lan nok antarane tondo-tondo kekuasa-anipun (Allah) yaiku Dia nyiptakno kanggo kowe bojo-bojo teko jenismu dewe, supados kowe cenderung lan roso tentrem marang kowe, lan didadekno roso seneng lan sayang diantara siroh. Saktemene koyo mengkono iku ngerupekaken tetenger (tanda) kanggone kaum ingkang mikir.”

(Al Qur’an surat; Ar Ruum, ayat 21). Undangan sedoyo ingkang kulo hormati.

Semanten ugi kito kedah sumerep mbokbeleh nyogo ingkang dipun urus lan diagengaken ing dalem rumah tangga ingkang tenterem ingkang penuh kaliyan raos cinta kasih pasti nyogo kolo wahu bade sahe prilaku lan lelampahipun, wakdal dewasa mang-keh. Lan katah sanget ing dalem gesang wonten rumah tangga mboten saget tentrem, amergi gesangipun mboten ngangge resep utawi petunjuk agami, Sehinggo nyogo ingkang dipun lahiraken lan dirumat ing dalem rumah tangga kados mekaten akhiripun benjang dados nyogo ingkang binal lan nakal. Pramilo saking niku masalah rumah tangga ingkang bahagiya niku kedah wonten kerja sami utawi sang suami bermusyawarah dumateng sang istri ing dalem memecahkan pinten-pinten perkawis. Supados sang suami lan istri njagi ing dalem gesangipun sampun ngantos ngelampahi lelampahan ingkang dipun larang Allah swt. Lan senantiasa ngelampahi sedoyo ingkang dipun perintah supados dipun tebihaken kaliyan adzab neraka. Kados dawuhipun Allah, ing dalem Al Qur’an, serat At Tahrim, ayat 6, ingkang artosipun : “He wong-wong kang podha iman, jogohen awakmu lan keluargamu saking geni neroko ingkang bahan bakare menungso lan watu.”

Hadirin poro undangan ingkang kulo hormati.

Kito kedah sumerap mbok beleh masalah lan cobaan wonten rumah tangga niku mesti wonten, nopo keewetan niku ing dalem harta benda utawi lintunipun. Saking niku wakdal ngalami kesulitan kito kedah nyuwun dumateng Allah swt. kelawan ngelampahi shalat. Keranten shalat ngerupekaken senjata ingkang paling mujarab ing dalem nyuwun sesuatu hal saking Allah swt.

Dados shalat niki ngerupekaken pengendali ing dalem rumah tangga bahagiya dipun perlukaken sanget, keranten-keranten kelawan shalat kito saget nyuwun nopo kemawon. Pramilo saking niku, sang suami niku dados ingkang mimpin lan pribadinipun kedah kanti estu-estu ngelampahi shalat ing dalem rumah tangganipun lan semanten ugi sedoyo anggota keluarganipun. Kados dawuhipun Allah wonten Al Qur’an serat Thaaha, ayat kaping 132, ingkang artosipun :

“Lan perintaho marang keluarga siroh nglakoni shalat lansabaro siro ing dalem ngelakonane. Ingsun (Allah) ora njaluk rizeki marang siroh kabeh, kosokwangsulih Ingsun ingkang maringi rizeki marang siroh kabeh. Lan akibat ingkang saheniku kangge tiyang ingkang takwa.”

Undangan sedoyo ingkang kulo hormati.

Mekaten kolo wahu kata sambutan kulo. Mugiyo saget kito amalaken ing dalem gesang kito. Sehinggo kebahagiyaan kito raosaken ing dalem rumah tangga. Lan kulo pribadi nyuwun agunge pangapunten dumateng panjenengan sedoyo belei wonten kelepatan anggenipun kulo maringi sambutan ing wakdal niki.

Akhiripun monggo kito gesang niki senantiasa takwa dumateng teng Allah swt. Sebab kelawan takwa niki sedoyo perkawis ingkang nyebabaken kerumetan ing dalem rumah tangga saget dipun padosi jalan keluaripun kanti sahe.

Akhirul Kalaam. Wassi-lamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.





















Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solids) pada Air Bersih

Halo guys apakah kamu sudah tahu apakah itu zat padat terlarut (TDS) pada air bersih atau air limbah? Yuk langsung saja kita bahas mengenai ...