Senin, 29 Januari 2018

Laporan Perbedaan Anak Kos dengan Anak Rumah

LAPORAN

PERBEDAAN ANAK KOST DENGAN ANAK RUMAH

Hasil gambar untuk uinsa logo




Rizqi Widi Rahmadani

 H05217021








BAB I

Latar belakang
Di dalam perkulihan terdapat mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah baik dari daerah itu sendiri maupun luar daerah ada yang pendatang maupun orang asli keduanya sangat berbeda dari segi sosial,budaya,ekonomi,dan aspek kemandirian. Kehidupan anak kos diwarnai beberapa hal baru bagi pelakunya dimana hal-hal baru tersebut dapat berupa suatu pengalaman maupun masalah. Anak kos yang jauh dari orang tua tentu akan mengalami perubahan drastis dari keseharian mereka sewaktu tinggal bersama orang tua. Pergaulan merekapun juga menjadi sangat rawan di zaman sekarang ini. Jika salah bergaul, tentu akan terjerumus ke dalam hal-hal yang berupa penyimpangan. Untuk itu, anak kost diwajibkan untuk lebih extra hati-hati dalam bergaul. Namun sebaliknya anak rumah (tidak kuliah ke luar kota) mereka tinggal bersama orang tua sudah biasa dengan kondisi daerahnya mudah diawasi orang tua berupa pergaulan.

Rumusan masalah
Dari segi latar belakang tersebut maka perumusan masalah adalah :
·         Apa perbedaan anak kos dengan anak rumah dari segi social dan budaya?
·         Apa perbedaan anak kos dengan anak rumah dari segi ekonomi?
·         Bagaimana aspek kemandirian anak kos dan anak rumah?

Tujuan penelitian
Tujuan yang dicapai dari laporan tersebut yaitu dapat mengetahui secara detail kehidupan mahasiswa luar daerah (anak kos) dan mahasiswa daerah asli (anak rumah) tersebut juga mengetahui perbedaan tersebut.


Manfaat
Manfaat yang didapat dari hasil observasi tersebut yaitu dapat menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca,calon mahasiswa,calon mahasiswa rantau,mahasiswa baru dapat mengetahui perbedaan anak kos dengan anak rumah.

BAB II

Tinjauan pustaka
Pada dasarnya didalam perkulihan terdapat banyak sekali mahasiswa berbagai daerah dengan ini terdapat banyak perbedaan yang dapat kita jumpai karena tiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dari kehidupan sehari-hari ditinjau dari laporan tersebut saat ini berdasarkan pengamat penulis terdapat 85% mahasiswa lebih memilih kuliah ke luar kota sedangkan 15% mahasiswa lebih memilih bertahan kuliah tidak keluar kota pengamatan ini berdasarkan daerah penulis laporan tersebut Desa Anggaswangi 40% mahasiswa memilih kuliah di Kota Malang 30% mahasiswa memilih kuliah di Kabupaten Jember 5% mahasiswa memilih di Kota Surabaya (menyewa kos-kosan) dan sisanya 10% daerah lainnya seperti Yogyakarta,Jakarta,Semarang pengamatan tersebut berdasarkan mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi negeri selain itu dari segi tersebut mahasiswa memilih kuliah keluar kota karena rasa penasaran yang sangat tinggi ingin mengetahui hal-hal yang baru yang sebelumnya belum mengetahui selain itu factor ingin kuliah di perguruan tinggi yang berkualitas dan juga ingin menjadi pribadi yang sangat mandiri sedangkan mahasiswa yang tidak mau ke luar kota (anak rumah) memilih bertahan karena mempertimbangkan aspek ekonomi selain itu lebih efisien dan hemat tidak perlu mengeluarkan pendapatan yang besar yang menyebabkan mahasiswa lebih memilih bertahan tidak ingin kuliah ke luar kota dilihat dari sisi berbeda tersebut setiap mahasiswa memiliki karakter yang berbeda-beda.











BAB III

Metodologi penelitian

Pengumpulan data
Dalam mendapatkan data penulis menggunakan metode pengambilan sampel didapatkan dengan cara memberi pertanyaan kepada mahasiswa tersebut agar didapatkan data dengan kecermatan yang tinggi.

Ruang lingkup analisis
Ruang lingkup analisis tersebut diadakan di daerah penulis tersebut yaitu Desa dan juga anak-anak kost yang berada di luar kota dan juga di kampus UINSA.

Lokasi penelitian
Lokasi penelitian observasi tersebut yaitu kampus UINSA dan sekitar rumah penulis Desa Anggaswangi laporan tersebut didasarkan observasi lokasi tersebut.


















BAB IV

Pembahasan
Dari segi sosial dan budaya mahasiswa perantau (anak kos) memang sebagai suatu perubahan, dimana biasanya kita apabila di rumah selalu dilayani dan diawasi oleh orang tua. Tapi jika di tempat kos kita akan lebih bebas. Namun, kebebasan itu harus disertai dengan tanggung jawab yang lebih besar. Karena kehidupan anak kos memiliki bermacam-macam efek, dari positif hingga negatif.
Kehidupan anak kos memang identik dengan kehidupan yang serba apa adanya, yang penting bisa kuliah dan bisa makan, walaupun ada juga yang tidak begitu. Di sinilah kehidupan baru dimulai. Kehidupan yag mengharuskan untuk mandiri. Anak kos dituntut untuk bisa lepas dari kebisaan-kebiasaan yang dilakukan di rumah, karena kehidupan di rumah atau tempat asal sangat berbeda dengan kehidupan yang harus dijalani sebagai seorang anak kos harus bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya sedangkan anak rumah mereka tidak perlu lagi beradaptasi dengan sosial dan budaya nya karena sudah paham karakteristik daerahnya.

Menurut dari sisi ekonomi hasil pengamatan tentang kehidupan anak kos, dilihat bahwa mayoritas jika bisa memilih mereka akan memilih tinggal bersama orang tuanya (anak rumah). Hal ini dikarenakan beberapa alasan seperti lebih nyaman, terjamin, ada yang mengurusi segala kebutuhan mereka, dan dapat tinggal bersama orang yang mereka sayangi. Selain itu faktor ekonomi seperti pengeluaran bisa ditekan karena hidup bersama orang tua sehingga lebih hemat karena tidak membayar kos dan uang jajan belum lagi biaya lainnya.

Dari segi keuangan. Sebagai anak kos, mereka dituntut untuk serba mandiri dalam menghadapi permasalahan yang ada. Dengan uang saku yang rata-rata dibawah satu juta tiap bulannya, beberapa dari mereka telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan uang saku tersebut tiap bulannya. Uang memang menjadi kebutuhan mereka yang paling dominan, karena dengan uang mereka mampu membeli barang-barang yang tentu akan dibutuhkan selama mereka berada di tempat kos. Namun, beberapa anak juga ada yang merasa uang yang mereka terima dari orang tua meraka masih kurang. Untuk mengatasi masalah itu beberapa mencoba untuk membuka usaha demi mendapatkan uang. Ada pula yang melakukan penghematan besar-besaran bahkan hingga memotong uang makan mereka.

Anak kos dituntut lebih mandiri dimulai. Karena Anak kos sudah lepas dari genggaman orangtua jika tidak mandiri maka akan kewalahan jika menghadapi suatu masalah selain dituntut mandiri anak kost harus mempunyai mental yang kuat karena kehidupan di rumah dengan kos sangat berbeda dengan kehidupan bersama orang tua anak kos mampu disiplin dalam waktu,mengatur pengeluaran,mengerjakan tugas-tugas kampus,memasak makanan dan lain-lain dari sinilah arti mandiri itu muncul karena sudah tidak ada campur tangan orang tua tanpa terkecuali masalah biaya. Sedangkan mahasiswa yang memilih bertahan tidak ingin kuliah di luar kota banyak faktor menyebabkan mahasiswa tidak ingin ke luar kota seperti faktor ekonomi pendapatan orang tuanya sedikit sehingga tidak memungkinkan kuliah ke luar kota mayoritas mahasiswa memilih bertahan karena tidak ingin ribet ingin simple dan efektif karena pandangan mereka perguruan tinggi negeri itu sama mereka juga tidak ingin meninggalkan orang tua mereka bukan berarti mereka bukan mandiri mereka juga sudah besar pasti bisa mandiri walaupun hidup bersama orangtua Cuma sudut pandang arti kemandirian orang itu berbeda-beda mandiri tidak harus kuliah ke luar kota (ngekost) dari rumah inilah kita dapat mandiri walaupun bersama orang tua setidaknya kita bisa mandiri agar tidak memberatkan orang tua.














BAB V

Kesimpulan
Kehidupan anak kos dirasa sebagai suatu perubahan besar dalam kehidupan mahasiswa yang harus bekuliah jauh dari daerah asal dan orangtuanya. Banyak hal yang dapat dialami oleh anak kos. Hal-hal tersebut dapat memberikan dampak positif nya mereka akan dituntut untuk lebih mandiri, karena mereka jauh dari orangtua maka apapun harus mereka lakukan sendiri. Melatih mereka untuk mengatur keuanganya, jika ingin bertahan hingga akhir bulan nanti. Lebih bisa menghargai waktu dan mengatur sesuai agenda mereka saat itu sama dengan anak rumah bisa juga mandiri walaupun bersama orang tua yang membedakan keduannya yaitu hidup sendiri dan hidup bersama orang tua sifat mandiri bisa diterapkan pada siapapun.

Saran
Lebih baik lagi kalau sifat-sifat baik seperti mandiri diterapkan kepada anak kost dan anak rumah agar bisa meringankan orang tua.


1 komentar:

Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solids) pada Air Bersih

Halo guys apakah kamu sudah tahu apakah itu zat padat terlarut (TDS) pada air bersih atau air limbah? Yuk langsung saja kita bahas mengenai ...